
Loki kini berada di situasi yang telah ia prediksi sebelumnya (dan ia tak mau percaya benar-benar terjadi). Ia benar-benar sedang menapakan kaki nya di timeline utama, tepat di depan mobius (cicit mobius yang kelewat mirip dengannya) yang baru saja pulang kerja, beberapa blok lagi menuju rumah.
Loki telah mempersiapkan diri nya untuk momen ini, momen dimana ia akan datang berkunjung menemui teman-teman nya di TVA lalu berteriak 'kejutan!' Meski tau mereka akan lebih mungkin menangis di detik pertama mereka sadar loki telah kembali. Tapi begitu loki berhasil kembali ke tva ia tak menemukan mobius nya, b15 bilang mobius pergi dari TVA tak lama setelah pengorbanan tiba-tiba yang dilakukan loki kala itu. "Mobius seakan kehilangan nyala nya setelah kau pergi" ucap b15.
Loki tak pernah menua. Dia masih loki yang sama, loki yang tersenyum sumringah kala mobius memberikannya sepasang belati untuk berjaga-jaga.
Loki tau mobius pergi ke timeline utama tak lama setelah ia menggantikan kang, dia masih bisa mendengar suara pilu itu, ketika mobius berdiri tegak tak jauh dari pekarangan rumah Don, kehidupan lamanya, kala sinar sore terasa hangat memeluk. Loki bahkan bisa merasakan hangat yang mencekik hatinya di suara mobius, "let the time pass" . Mobius menunggu terlalu lama hingga ajal menjemputnya. Mobius bertemu dengan orang-orang baru, menikah, dan memiliki anak ditengah penantiannya. Loki mencoba sebisa mungkin mengikuti perjalanan kehidupan keluarga itu, sembari beberapa kali membisikan "aku selalu bersamamu".
Hingga suatu hari suara derai tawa mobius tak lagi terdengar, ia telah tenggelam dibawa usia. Beberapa tahun kemudiansuara mobiusnya terganti suara suka cita kelahiran generasi baru, semakin ia tumbuh dewasa semakin ia terasa seperti mobiusnya.
'Oh mobiusku telah kembali'
Mendengar ucapan b15 loki langsung menghilang secepat kilat, di kepalanya ia fokus pada satu tujuan 'kumohon bawa aku ke dimanapun mobius berada'.
---------
Loki menahan tangan itu dengan selembut mungkin, dia tak ingin teman lama nya takut.
"Tapi aku tak mengenal mu loki" mobius melepaskan tangan loki perlahan "aku tak ingat memori apapun tentang mu" alisnya nya mengerut keatas, entah kenapa ia sangat merasa bersalah tak ingat apapun. Seketika Loki pecah, matanya menatap tak percaya, air mata segera jatuh membasahin pipinya. Loki mulai mengeluarkan suara tangis kecil ketika mobius membalikan badannya dan menjauh.
Langkah Mobius seketika terhenti, ia langsung berbalik ke arah loki dan mendekatinya iba, pandangan nya mulai melembut. Mobius mengulurkan tangan ragu ke pipi yang lebih tinggi mencoba memberi kenyamanan agar setidaknya si tinggi dari antah berantah ini berenti menangis. "Heii.. jangan menangis kumohonn.. aku takut ada yang salah paham" tangan nya sambil bergerak mengusap air mata di pipi loki. Nyatanya caranya lumayan berhasil, loki menghirup paksa ingusnya lalu tersenyum dan tertawa, bukan, bukan tertawa bahagia, ini sudah pasti sarkas.
"Hah, maaf kan aku seharusnya aku tak cengeng begini" loki menghapus air mata di sudut matanya sambil tertawa kecil. "Sepertinya benar, kau tak mengenal ku dan aku tak mengenal kau, kalau begitu saya permisi pamit maaf atas ketidak nyamanannya, permisi"
loki tersenyum pilu ke arah mobius. Matanya ikut membuat lekukkan yang entah kenapa menggelitik hati mobius 'rasanya seperti pernah mengalami moment ini', loki bergerak menjauh dari mobius menatap lembut untuk terakhir kali "maybe this is what the best for you, for all of us"
Hati mobius serasa tertusuk belati, kata-kata ini terasa sangat menyakitkan dan penuh dengan kerinduan, mata mobius melebar seakan terhantam memori menyakitkan.
Namun setelahnya dalam kedipan mata tubuh loki terurai dan merekat dengan cara yang aneh sekaligus mengerikan dengan cepat lalu menghilang. 'For you for all of us' bergema di telinga mobius. Presensi loki tak lagi terasa disekitar mobius entah kenapa rasanya sangat hampa, hati nya mulai terasa kian sesak.
"tidak, oh loki...mengapa kau terasa sangat familiar? Rasanya aku telah merindu hadir mu untuk waktu yang lama."